Pages

Wednesday 8 August 2012

First Step – Backpacking To Singapore (Day 1)


“Every journey starts with a single step.” – Confucius

That quote is one of my favorite quotes. It seems really simple, isn’t it? But when you think about it, you will realize that sometimes taking the first step is the toughest thing you do. Once you made the decision, it is easier because you are already moving forward.

In this case (of my story), it blow up my spirit to take my first step. Maybe some people say that it’s  a little ordinary step. Ignore it! Couse this little step may bring me (and bring us) to the next and bigger step. Fighting!
beri semangat
Full credit to blueeyednightowl

Well, saya memulai petualangan internasional backpacking ini di Singapura. Yah, bukan pure backpacking ala pro backpacker mungkin. Namanya juga newbie. Hhehe.. tersenyum lebar dan menurut banyak orang termasuk advance backpacker says kalau Singapura ini jadi salah satu negara tujuan yang oke buat newbie backpacker dari Asia Tenggara. Saya sendiri juga merasa seperti itu. Negara kecil ini memiliki sistem transportasi mantap, keamanan yang oke termasuk untuk solo backpacker, dan kita sudah (lumayan) bisa merasakan ‘suasana Luar Negeri’-nya hebat

Saya memulai perjalanan ini berdua teman saya, Rida. Kami ga memakai jasa tour travel atau semacamnya. Kami mengandalkan kemudahan fasilitas dunia modern: browsing, browsing, browsing, bisa via internet, buku, dan banyak media lainnya. Jangan pernah bosan deh melakukan hal ini. Kita bisa mendapatkan (hampir) semua yang kita mau, mulai dari urusan akomodasi, transport, lokasi tujuan, cerita pengalaman orang lain dan semua hal-hal detail lainnya.

Seperti biasa, perjalanan dari rumah menuju airport (Terminal 3 – Air Asia) menggunakan bus Damri dengan jadwal penerbangan pukul 18.50. Ternyata kalau long weekend seperti ini Terminal 3 saaangat ramai, dan antrian yang kayak ular ini cuma di International Gate. Kalau Domestic Gate, mau masuk sambil seluncur gaya kupu-kupu pake sepatu roda aja bisa kali ~(‾)~. Hehehe..

Pesawat delay. Tapi ga apa-apa, karena malam ini kami memang berencana icip pengalaman menginap di Changi Airport. Kami turun di Terminal 1 which is mesti ke Terminal 2 atau Terminal 3 yang banyak tempat untuk tidur (read: kursi panjang). Dibandingkan dengan Soetta Airport, Changi Airport memang jaauuh lebih besar dan lebih megah. Dibandingkan dengan airport manapun di kota-kota besar di Indonesia yang pernah saya datangi pun juga belum ada yang seperti ini. Akhirnya nampang sok cool padahal dalam hati udah cengar-cengir ga karuan keren. Ehehe.. Yang jelas ga perlu takut tersesat karena banyak direction board, airport map, bahkan airport guidance book dimana-mana dan tentu saja modal mulut untuk bertanya sana sini.

Sebelum tidur, kami mampir ke Burger King untuk makan malam sambil berdiskusi memutuskan tempat untuk tidur. Sewaktu pesan makanan di Burger King, kami sudah siap pesan dengan bahasa Inggris. Tapi keburu ketahuan mungkin yah kalau kami orang Indonesia atau sekitarnya, langsung deh disamber pake bahasa melayu. Haiyaah.. menjulurkan lidah Back to sleeping spot, karena kami sendiri belum tau pasti dimana dan seperti apa tidur di airport. Akhirnya kami mencoba memutuskan memilih ke Terminal 3 yang katanya lebih sepi. Keluar dari gerbang imigrasi kita hanya perlu mengikuti jalan menuju skytrain yang menghubungkan antar terminal. Terminal 3 ada di sisi kanan, sedangkan Terminal 2 ada di sisi kiri Terminal 1. Dan malam pertama ini pun kami mulai dengan touring the airport peluk erat.

Terminal 3 cukup sepi dan nyaman untuk tidur. Masih sangat banyak kursi kosong. Ga perlu malu, karena cukup banyak yang sudah terkapar tidur disini. Tetapi sepertinya mesti bersiap-siap dengan baju atau jaket atau kain yang cukup hangat, karena sampai malam pun AC-nnya masih semangat ’45 nyembur seiisi ruangan dingin. Senjata tempur malam ini (jaket, kaos kaki) yang kami bawa seadanya - karena ga nyangka sedingin ini - masih tetap (lumayan) membantu. Oia, kami sempat melihat penjaga dengan rombongan kecil (3 orang) yang berkeliling dengan senjata (Jangan khawatir, ga diapa-apain kog). Dan malam ini pun kami akhiri dengan tidur lumayan kedinginan di kulkas, eh, airport.

to be continued..


Perhitungan Biaya Hari Ke-1 (@ 1 Orang Dewasa)

No comments:

Post a Comment