Ada yang
ngidam parah nih pengen ke sini. Akhirnya sepulang piknik weekend lalu,
alih-alih ke Pasar Santa bareng temen-temen lainnya, setelah selesai belanja
akhirnya saya dan Lulu memutuskan untuk menikmati dessert di Pipiltin Cocoa. Siapapun penikmat dan pecinta cokelat, Pipiltin
Cocoa jadi semacam salah satu tempat wajib kunjung, mengingat mereka mengolah sajian
dengan konsep ”bean to bar chocolate”
dari biji-biji cokelat yang berasal dari Pidie Jaya, Aceh dan Tabanan, Bali.
Dapur tembus pandang Pipiltin Cocoa |
Berkonsep
ala industrial factory, Pipiltin
Cocoa yang berada di Jalan Barito ini terdiri dari 3 lantai. Sesuai dengan
konsep bangunannya, di lantai dasar merupakan dapur pembuatan makanan yang bisa
kita lihat langsung prosesnya karena dindingnya yang berasal dari float glass. Dari pintu masuk sini, kita
akan langsung dibawa ke lantai 2 yang merupakan area dine in. Nuansa cokelat dan abu-abu ala industrial factory terlihat jelas di sini. Dinding semen, meja dan
kursi kayu, sofa dengan tema yang sama di bagian pojok dan bakery display yang keseluruhannya ditata apik. Lantai 2 ini
terbagi menjadi 2 bagian, non smoking
area di sisi dalam dan smoking area
di sisi luar yang dibatasi dengan dinding dan pintu float glass.
Awalnya kami duduk di bagian non-smoking area, sampai akhirnya kita melihat sosok-sosok yang
dikenal di bagian smoking area.
Ternyata temen-temen piknik tadi batal ke Pasar Santa dan mampir juga ke sini. What a coincidence! Awalnya saya ragu
pindah ke bagian smoking area. Tapi
diluar dugaan, smoking area ini
sama-sama indoor lengkap dengan ac.
Dinding bagian luarnya yang menghadap ke arah jalan juga dikelilingi oleh float glass dan kebetulan tidak ada
satupun pengunjung yang merokok. Okay, move
on! Nah untuk lantai 3 adalah ruangan umum untuk sholat dan toilet. Lengkap
deh, jadi meskipun mau nongkrong lama-lama pun nyaman aja.
Menu di
sini beragam, mulai dari beragam dessert yang merupakan menu utama Piplitin
Cocoa, pizza, pasta, salad, beef and
poultry, burger, sandwich, sampai
beragam side dish dan beverage. Untuk pure tea dan herbal drink
aja ada lebih dari 30 macam. Semua hidangan di menu book terlihat cantik ala fine-dine
restaurant atau hidangan Masterchef.
Sangat menggoda. Dan ini bukan hanya di gambar aja, karena sajian menunya juga sama
persis dengan foto di menu book.
Waah, tergoda banget deh buat cobain satu-satu. Tapi saking cantiknya jadi
sayang banget mau makan. Hhahaha.
Chocolate
Soup (IDR 55k++)
Dark Chocolate Shell, Smooth Chocolate
Ganache, Milk Chocolate Mousse, White Chocolate Soil, Almond Chocolate Cake,
Fruits Paradise Milk Soup.
Wah kecil
yah. Itu image yang saya tangkap
pertama kali ketika hidangan ini disajikan. Iya, karena ternyata lebih kecil
dari yang saya bayangkan. Tapi tetep terlihat cantik dan menarik. Lalu problem kedua yang muncul adalah, ini
makannya gimana yah? *lalu berasa katrok -..-* Hhahaha. Dan ternyata semua
temen saya ga ada yang ngeh. Sampai akhirnya saya coba tuangkan chococlate soup yang ada di cangkir ke
dalam shell berwarna putih keabuan yang
terbuat dari dark chocolate. Dan..
berhasil!
Seperti air terjun mini, tiba-tiba muncul lubang
di bagian tengah dark chocolate shell dan mengalir deh chocolate soup yang saya
tuang tadi membanjiri lautan piring yang
bertabur white chocolate soil dan almon chocolate cake. Proses awalnya
bikin seru sendiri. Rasanya chocolate soupnya cenderung agak manis dan rasanya
berbeda jika kita mencobanya sebelum dituang dan saat dituang karena bercampur
dengan komposisi lainnya. Potongan cakenya yang tidak terlalu manis jadi
perpaduan yang pas untuk soup. Dan begitu shellnya pecah terbagi 2, di bagian
dasarnya ternyata ada milk chocolate mouse yang kental. Buat saya rasa enaknya
bertahan sampai sekitar setengah bagian. Karena seluruh bagiannya terdiri dari
cokelat, lama-kelamaan agak terasa eneg, jadi harus diimbangi dengan hidangan
lainnya atau cukup dengan minum air putih.
Pizza
Americano (IDR 75k++)
Tomato Sauce, Sausage, Ham, Parmesan,
Mozarella
Bertabur sosis dan ham yang ga pelit bertemu
dengan parmesan dan mozarella cheese, rasa pizzanya oke deh. Mirip seperti
salah satu merk pizza yang populer itu, hanya saja Pipiltin menggunakan roti
tipis yang terasa lebih garing. Saya dan temen-temen langsung melahap habis
seloyang pizza dalam sekejap.
Another
Egg No (IDR 65k++)
Chilli Soil, Passion-Fruit Gel, Mango
Selasih, White Chocolate Pannacotta, Dark Chocolate Shell, Mango Ravioli, Candy
Floss.
Ini dia
salah satu hidangan lainnya yang merupakan favorit pengunjung. Bentuknya unik
dan cantik, mirip sekali dengan medium-rare
telur mata sapi dengan cangkang cokelat. Di dalam cangkang yang agak terasa
pahit karena terbuat dari dark chocolate,
terdapat white chococlate pannacotta sebagai
putih telur dan mango ravioli sebagai
kuning telurnya. Sedangkan di bagian luarnya bertabur Chilli Soil, Passion-Fruit Gel, Mango Selasih, dan setangkup candy floss.
Saya suka banget rasa pannacotta-nya, dan dia penyeimbang yang pas untuk rasa manis
cokelat dan segala macam taburan isi lainnya. Candy flossnya cenderung lebih pekat
dan lebih manis dibandingkan dengan candy
floss biasa. Bagi beberapa orang jika harus menghabiskan semuanya juga
merasakan hal yang sama seperti Chocolate
Soup. Tapi buat saya, karena porsi pannacotta-nya
cukup banyak, jadi ga terlalu masalah. Hanya bagian candy floss yang mungkin ga akan saya makan habis, terlalu manis
buat saya yang sudah manis (okay, sorry).
Cheese
Quesadilla (IDR 58k++)
Chicken, Paprika, Cheese, Potato Chips,
Mushroom, Onion
Berbagai sayuran, potongan daging ayam, dan cheese yang dimasak lalu dibungkus dalam
lipatan tortilla ini enak banget ternyata. Rasanya cocok banget ketemu dengan
sausnya yang sedikit asam segar. Yah, pada dasarnya saya emang suka jenis-jenis
makanan ala kebab dan kawan-kawannya begini. Tapi ternyata temen-temen pun
komentar hal yang serupa. Cheese Quesadilla
ini juga jadi semacam penyeimbang menu cokelat lainnya yang di dominasi
rasa manis.
Plant
(IDR 65k++)
Chocolate Sponge, Bitter Chocolate Mousse,
Cherry Caramelized With Butter, Cherry Jelly, Chantilly Cream, Brownie Crumble,
Dark Chocolate Stick, Candy Floss.
Salah satu dari menu signature Pipiltin Cocoa, tampilan Plant unik banget. Sesuai namanya, cokelat ini dibentuk ala tanaman pot lengkap dengan ‘tanah’ dan ‘dedaunan’ yang gugur. Dedaunan pohonnya berasal dari candy floss candy floss yang menancap di batang cokelat yang terasa agak pahit khas dark chocolate. Saya suka bangian ‘tanah’nya. Terasa cokelat dan brownie tetapi ga terlalu manis.
Equil
Natural (IDR 22k)
Nah, karena
bakal ketemu yang manis-manis (sambil ngaca – abaikan!), akhirnya saya memilih
untuk pesan air mineral aja sebagai penetralisir.
Location
Pipiltin Cocoa Barito
Jalan Barito II No. 5, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, Indonesia
Phone: (021) 72800011
Opening Hours
Monday –
Thursday 10.00-22.00, Friday – Sunday 10.00-23.00
No comments:
Post a Comment