Pages

Thursday 15 January 2015

Pipiltin Cocoa: cocoa in every drop!


Ada yang ngidam parah nih pengen ke sini. Akhirnya sepulang piknik weekend lalu, alih-alih ke Pasar Santa bareng temen-temen lainnya, setelah selesai belanja akhirnya saya dan Lulu memutuskan untuk menikmati dessert di Pipiltin Cocoa. Siapapun penikmat dan pecinta cokelat, Pipiltin Cocoa jadi semacam salah satu tempat wajib kunjung, mengingat mereka mengolah sajian dengan konsep ”bean to bar chocolate” dari biji-biji cokelat yang berasal dari Pidie Jaya, Aceh dan Tabanan, Bali.

Dapur tembus pandang Pipiltin Cocoa

Berkonsep ala industrial factory, Pipiltin Cocoa yang berada di Jalan Barito ini terdiri dari 3 lantai. Sesuai dengan konsep bangunannya, di lantai dasar merupakan dapur pembuatan makanan yang bisa kita lihat langsung prosesnya karena dindingnya yang berasal dari float glass. Dari pintu masuk sini, kita akan langsung dibawa ke lantai 2 yang merupakan area dine in. Nuansa cokelat dan abu-abu ala industrial factory terlihat jelas di sini. Dinding semen, meja dan kursi kayu, sofa dengan tema yang sama di bagian pojok dan bakery display yang keseluruhannya ditata apik. Lantai 2 ini terbagi menjadi 2 bagian, non smoking area di sisi dalam dan smoking area di sisi luar yang dibatasi dengan dinding dan pintu float glass. 


Awalnya kami duduk di bagian non-smoking area, sampai akhirnya kita melihat sosok-sosok yang dikenal di bagian smoking area. Ternyata temen-temen piknik tadi batal ke Pasar Santa dan mampir juga ke sini. What a coincidence! Awalnya saya ragu pindah ke bagian smoking area. Tapi diluar dugaan, smoking area ini sama-sama indoor lengkap dengan ac. Dinding bagian luarnya yang menghadap ke arah jalan juga dikelilingi oleh float glass dan kebetulan tidak ada satupun pengunjung yang merokok. Okay, move on! Nah untuk lantai 3 adalah ruangan umum untuk sholat dan toilet. Lengkap deh, jadi meskipun mau nongkrong lama-lama pun nyaman aja.




Menu di sini beragam, mulai dari beragam dessert yang merupakan menu utama Piplitin Cocoa, pizza, pasta, salad, beef and poultry, burger, sandwich, sampai beragam side dish dan beverage. Untuk pure tea dan herbal drink aja ada lebih dari 30 macam. Semua hidangan di menu book terlihat cantik ala fine-dine restaurant atau hidangan Masterchef. Sangat menggoda. Dan ini bukan hanya di gambar aja, karena sajian menunya juga sama persis dengan foto di menu book. Waah, tergoda banget deh buat cobain satu-satu. Tapi saking cantiknya jadi sayang banget mau makan. Hhahaha.

Chocolate Soup (IDR 55k++)
Dark Chocolate Shell, Smooth Chocolate Ganache, Milk Chocolate Mousse, White Chocolate Soil, Almond Chocolate Cake, Fruits Paradise Milk Soup.


Wah kecil yah. Itu image yang saya tangkap pertama kali ketika hidangan ini disajikan. Iya, karena ternyata lebih kecil dari yang saya bayangkan. Tapi tetep terlihat cantik dan menarik. Lalu problem kedua yang muncul adalah, ini makannya gimana yah? *lalu berasa katrok -..-* Hhahaha. Dan ternyata semua temen saya ga ada yang ngeh. Sampai akhirnya saya coba tuangkan chococlate soup yang ada di cangkir ke dalam shell berwarna putih keabuan yang terbuat dari dark chocolate. Dan.. berhasil!


Seperti air terjun mini, tiba-tiba muncul lubang di bagian tengah dark chocolate shell dan mengalir deh chocolate soup yang saya tuang tadi membanjiri lautan piring  yang bertabur white chocolate soil dan almon chocolate cake. Proses awalnya bikin seru sendiri. Rasanya chocolate soupnya cenderung agak manis dan rasanya berbeda jika kita mencobanya sebelum dituang dan saat dituang karena bercampur dengan komposisi lainnya. Potongan cakenya yang tidak terlalu manis jadi perpaduan yang pas untuk soup. Dan begitu shellnya pecah terbagi 2, di bagian dasarnya ternyata ada milk chocolate mouse yang kental. Buat saya rasa enaknya bertahan sampai sekitar setengah bagian. Karena seluruh bagiannya terdiri dari cokelat, lama-kelamaan agak terasa eneg, jadi harus diimbangi dengan hidangan lainnya atau cukup dengan minum air putih.


Pizza Americano (IDR 75k++)
Tomato Sauce, Sausage, Ham, Parmesan, Mozarella


Bertabur sosis dan ham yang ga pelit bertemu dengan parmesan dan mozarella cheese, rasa pizzanya oke deh. Mirip seperti salah satu merk pizza yang populer itu, hanya saja Pipiltin menggunakan roti tipis yang terasa lebih garing. Saya dan temen-temen langsung melahap habis seloyang pizza dalam sekejap.

Another Egg No (IDR 65k++)
Chilli Soil, Passion-Fruit Gel, Mango Selasih, White Chocolate Pannacotta, Dark Chocolate Shell, Mango Ravioli, Candy Floss.


Ini dia salah satu hidangan lainnya yang merupakan favorit pengunjung. Bentuknya unik dan cantik, mirip sekali dengan medium-rare telur mata sapi dengan cangkang cokelat. Di dalam cangkang yang agak terasa pahit karena terbuat dari dark chocolate, terdapat white chococlate pannacotta sebagai putih telur dan mango ravioli sebagai kuning telurnya. Sedangkan di bagian luarnya bertabur Chilli Soil, Passion-Fruit Gel, Mango Selasih, dan setangkup candy floss.

Saya suka banget rasa pannacotta-nya, dan dia penyeimbang yang pas untuk rasa manis cokelat dan segala macam taburan isi lainnya. Candy flossnya cenderung lebih pekat dan lebih manis dibandingkan dengan candy floss biasa. Bagi beberapa orang jika harus menghabiskan semuanya juga merasakan hal yang sama seperti Chocolate Soup. Tapi buat saya, karena porsi pannacotta-nya cukup banyak, jadi ga terlalu masalah. Hanya bagian candy floss yang mungkin ga akan saya makan habis, terlalu manis buat saya yang sudah manis (okay, sorry).


Cheese Quesadilla (IDR 58k++)
Chicken, Paprika, Cheese, Potato Chips, Mushroom, Onion


Berbagai sayuran, potongan daging ayam, dan cheese yang dimasak lalu dibungkus dalam lipatan tortilla ini enak banget ternyata. Rasanya cocok banget ketemu dengan sausnya yang sedikit asam segar. Yah, pada dasarnya saya emang suka jenis-jenis makanan ala kebab dan kawan-kawannya begini. Tapi ternyata temen-temen pun komentar hal yang serupa. Cheese Quesadilla ini juga jadi semacam penyeimbang menu cokelat lainnya yang di dominasi rasa manis.

Plant (IDR 65k++)
Chocolate Sponge, Bitter Chocolate Mousse, Cherry Caramelized With Butter, Cherry Jelly, Chantilly Cream, Brownie Crumble, Dark Chocolate Stick, Candy Floss.


Plant (this picture taken from here)

Salah satu dari menu signature Pipiltin Cocoa, tampilan Plant unik banget. Sesuai namanya, cokelat ini dibentuk ala tanaman pot lengkap dengan ‘tanah’ dan ‘dedaunan’ yang gugur. Dedaunan pohonnya berasal dari candy floss candy floss yang menancap di batang cokelat yang terasa agak pahit khas dark chocolate. Saya suka bangian ‘tanah’nya. Terasa cokelat dan brownie tetapi ga terlalu manis.

Equil Natural (IDR 22k)
Nah, karena bakal ketemu yang manis-manis (sambil ngaca – abaikan!), akhirnya saya memilih untuk pesan air mineral aja sebagai penetralisir.



Location
Pipiltin Cocoa Barito
Jalan Barito II No. 5, Kebayoran Baru 
Jakarta Selatan, Indonesia
Phone: (021) 72800011

Opening Hours 
Monday – Thursday 10.00-22.00, Friday – Sunday 10.00-23.00

No comments:

Post a Comment