Pages

Wednesday 13 June 2012

Galeri Nasional - Raden Saleh Exhibition

Picture Taken from here
Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, dalam rangka bosan nge-mall, weekend berikutnya saya habiskan waktu ke tempat wisata non-mall (lagi). Kali ini giliran Galeri Nasional, tujuan yang tertunda. Ternyata ga ada ruginya weekend kemarin tertunda datang kesini, untung malah, karena ternyata tepat saat saya dan teman berkunjung, ada pembukaan Raden Saleh Exhibition. Pameran ini berlangsung 2 minggu, 3-17 Juni 2012, dengan tema Raden Saleh dan Awal Seni Lukis Modern Indonesia (Bagi yang pengen nonton silahkan, masih ada beberapa hari lagi big grin).

Seperti biasa, saya pergi dengan memanfaatkan busway yang sudah susah-susah disediakan oleh Pemerintah. Hhe.. Tapi alih-alih berangkat dari Shelter Al-Azhar di Koridor 1, kali ini saya berangkat dari pangkalnya, Shelter Blok M. Tapi ternyata pilihan kali ini salah. Rameeenya berasa antri sembako gratis whew!. Galeri Nasional terletak di seberang sisi barat Museum Nasional, tetapi ditengahnya dipisahkan oleh Monumen Nasional (Monas). Naik busway, dari Shellter Blok M langsung menuju ke Shelter Gambir 2. Turun dari Shelter Gambir 2 masuk menuju pintu keluar masuk Stasiun Gambir lalu tinggal menyeberang jalan.

Peta Lokasi Galeri Nasional Indonesia
Di sini free admission alias gratiss. Begitu masuk gerbang kita disambut monumen Galeri Nasional modern berwarna metalik yang cukup menarik perhatian. Suasananya kali ini hampir sama dengan Monumen Nasional, banyak bule seliweran kesana-sini, banyak anak sekolah, dan para guide yang sibuk memandu dan menjelaskan setiap lukisan Raden Saleh yang terpajang di seluruh dinding dalam Gedung A.

Raden Saleh dan Awal Seni Lukis Modern Indonesia

Picture taken from here
Fyi, ini merupakan pertunjukan monografi pertama Raden Saleh di tanah airnya sendiri. Di pameran ini terdapat lebih dari 40 lukisan cat minyak dan sketsa, beberapa koleksi pribadi dan publik di Indonesia, termasuk lukisan Raden Saleh muda saat belajar melukis (sekitar 8 tahun), yang bagi saya sudah waahh banget apalagi di umur yang sangat muda, dan lukisan Beliau yang terkenal, ‘Penangkapan Dipanegara’ (1857). Lukisannya begitu mendetail, hidup, dan ‘bercerita’. Lukisan Raden Saleh banyak melibatkan harimau, singa dan kuda, yang menurut cerita merupakan hewan kesayangan Raden Saleh. Diantaranya ada lukisan 'Pemburu Diserang Harimau' (1847), ‘Orang Badui dengan Kuda Mati’ (1843), ‘Mengintai’ (1849), 'Kuda Diterkam Singa' (1842), 'Memburu Singa' (1840), 'Singa Memamerkan Taringnya' (1838) dan dua versi berbeda lukisan berjudul sama, 'Penunggang Kuda Arab Diterkam Singa' (1844), ‘Berburu Banteng di Jawa’ (1851), dan berbagai lukisan lainnya. Selain lukisan, di pameran ini juga dipasang biografi kronologis Raden Saleh.

Picture Taken from here

Setelah puas berkeliling menikmati dan mengagumi dramatisnya lukisan Raden Saleh, sorenya saya sempat ikut melihat lokakarya wayang untuk anak-anak. Ya, untuk anak-anak, tapi orang dewasa juga boleh ikut. Hhe.. Awalnya saya sendiri ga tahu itu acara seperti apa. Asal diajak masuk dan ikut duduk, saya-nya sih manut-manut aja. Melihat panggungnya, saya kira pertunjukan wayang ‘serius’, ternyata yang ada pertunjukan wayang yang dibawakan dengan sangat lucu (saya ketawa sampai nangis nontonnya XD) khas anak-anak. Wayangnya dibuat seperti wayang orang dengan gambar yang jelas dan dibawakan seperti ‘Wayang ala Inul dan Rhoma Irama’ yang sempat dibawakan di salah satu stasiun tv. Pertunjukan wayang ini menyampaikan kisah lukisan ‘Penangkapan Pangeran Dipanegara’. Selama pertunjukan ini, anak-anak yang datang dibagikan kertas A3 dan pensil warna untuk menggambar salah satu tokoh wayang. Hm..saya sendiri udah ikut gatel aja dan iri pengen ikutan gambar. Hhehe.. Oia, saya juga sempat melihat Riri Riza si Sutradara dengan anak-anaknya. The real seniman :)
Selain pameran lukisan dan lokakarya wayang ‘Penangkapan Pangeran Dipanegara’ untuk anak-anak, ada beberapa acara lainnya. Diantaranya pertunjukan wayang serupa (untuk dewasa) yang diadakan malam harinya oleh dalang terkemuka Pak Ledjar dari Yogyakarta, Lokakarya: ‘Seni Penyajian Seni untuk Konservator dan Penyelenggara Pameran’ (Khusus Undangan), Simposium Internasional: ‘Hibriditas dan Modernitas’, Fashion Show ‘Raden Saleh – Pelopor Seni Lukis dan Fashion Indonesia’ (yang lagi lagi – sayangnya – khusus undangan), dan Temu Wicara ‘Raden Saleh dan Seniman yang Terlupakan’. For more information, just click this.

No comments:

Post a Comment