Pages

Sunday 6 March 2016

[Review] Saphaipae Hostel Bangkok


Akhirnya~ bikin review juga perjalanan ke Bangkok.. tahun lalu. Muehehe. Lebih baik terlambat lah ya daripada ga sama sekali. Mudah-mudahan aja review-an telat ini tetep bisa bermanfaat buat kalian yah :B

Jadi sebelum berangkat ke Bangkok, saya jadi gila browsing buat perencanaan yang seasik mungkin, baik buat bikin itinerary maupun cari tempat tinggal. Berdasarkan hasil browsing sana sini dan membandingkan sekitar 30 akomodasi di Bangkok, akhirnya saya dan teman-teman memutuskan tinggal di Saphaipae Bangkok. Pilihan ini juga setelah mempertimbangkan beberapa rekomendasi yang terpercaya, salah satunya Claudia Kaunang sebagai backpacker sekaligus penulis buku perjalanan.

facilities
Berada di daerah Silom, Bangrak, Saphaipae Hostel berjarak sekitar 5 menit jalan kaki dari Stasiun BTS Surasak. Dari depan, Gedung berwarna kuning ini sama sekali tidak terlihat memiliki tingkat hingga 8 lantai. Ternyata karena bentuk bangunannya mengerucut, semakin ke atas semakin sedikit jumlah kamar. Hmm, jarang-jarang ada hostel setinggi ini! (Apa gw-nya aja yang kurang jauh jalannya? Mehe)



Desain interior Saphaipae Hostel unik. Begitu masuk hostel, kita akan disambut pajangan khas seperti ‘potongan’ Tuk-Tuk nyaris sebesar ukuran real. Di lantai dasar ini, selain lobby dengan meja customer service, juga terdapat coffee shop & resto di sisi kanan dan ruang bersama di sisi kiri. Ruang bersama ditata senyaman mungkin dengan beradam sofa, rak buku, tv, pool table, beberapa computer yang tersambung dengan wifi, dan beberapa alat permainan yang bisa dimainkan bersama. Setiap lantai memiliki ciri khas tertentu yang tergambar dari wallpaper dan pajangannya. Dan hampir tiap lantai, kecuali lantai 8 yang merupakan lantai untuk private room yang dilengkapi dengan kamar mandi dalam, memiliki laundry room, tv room dengan dvd rentals, dan shared bathroom. Di laundry room, kita bisa menggunakan laundry machines and dryers dengan membayar sejumlah koin atau memanfaatkan free charge setrika pakaian. Shared bathroom yang ada di ujung masing-masing lantai terpisah antara laki-laki dan perempuan. Bersih dan luas dengan jumlah kamar mandi yang memungkinkan kita tidak perlu antri bahkan saat pagi sekalipun. Seperti toilet di mall ataupun hotel, di depan bilik juga disediakan wastafel dan kaca, juga  hair dryer di salah satu ujung kamar mandi.








Rooms
Malam pertama saya di Bangkok, saya memilih tidur di 6 beds female dorm. Female dorm ini berada di lantai 2, which is ga ada pilihan lift untuk menuju ke sana. Saya sempat kebingungan karena lift ga mau naik ke atas, ternyata setelah bertanya ke ibu-ibu cleaning service yang bekerja malam itu, dengan bahasa Thai sekaligus bahasa isyarat menjelaskan bahwa lantai 2 hanya bisa diakses melalui tangga yang ada di samping sisi luar lift. Oh, baiklah. Saya ga merhatiin ada tangga disebelah. Hahaha jadi maluh. Untung perjalanan kali ini saya tetap memakai backpack, which is mempermudah saya meskipun harus naik tangga.


Female dorm yang berisi 3 pasang tempat tidur tingkat dan 6 loker sedang ini tidak terasa sempit. Kasurnya tebal dan empuk lengkap dengan bantal dan selimut. Yang terpenting lagi, di masing-masing tempat tidur disediakan bed lamp, 2 buah colokan listrik, dan kotak untuk tempat hp. Yippey ga perlu deh berebut colokan!





Keesokan harinya, saya harus pindah ke private room untuk 2 orang dengan shared bathroom. Tapi karena ternyata kamar yang kami pesan sudah habis, mereka menggantinya dengan kamar yang lebih besar, yaitu kamar untuk 4 orang. Yah, kami sih ga ada masalah – malah seneng aja, secara dapat private room lebih besar. Alhamdulillah :) Kamar ini tepat ada disalah satu sudut dengan jendela di kedua sisi. Yeap, bisa lihat 2 sisi pemandangan luar hotel dari sini meskipun hanya di lantai 3. Meskipun kamar ini hanya berisi 4 kasur dan 4 medium locker, luasnya melebihi luas kamar untuk 6 orang. Di private dorm disediakan gantungan baju sederhana, handuk, dan cermin kecil. Wah tahu dapat kamar dengan 4 beds begini, mending travelmate saya lainnya, mbak Dini, jadi satu kamar di sini aja. Hehehe. Tapi apadaya, mba Dini sudah terlanjur pesan private room with bathroom ensuite.






Di private room with bathroom ensuite yang ada di lantai 8 ini sih sudah masuk standar kamar hotel. Selain kamar mandi yang dilengkapi dengan watafel, handuk, hair dryer, dan toiletries, kamar ini juga dilengkapi dengan meja-kursi dan tv (yah meskipun tv-nya sempat bermasalah karena ga bisa menyala), telepon, brangkas, lemari es, dan pemanas air. Dan untuk breakfast, penghuni kamar ini juga memiliki pilihan menu yang berbeda. Lengkap! Yah, dari sisi harga memang dibandingkan dengan dorm atau bahkan private room with shared bathroom memang berbeda jauh. Niatnya, mbak Dini akan pakai kamar ini bersama salah seorang travelmate kami lainnya yang mendadak batal ikut. Semua fasilitas akhirnya dinikmatin sendiri aja deh.. Hehehe.

Staffs
Pegawai di Saphaipae Hostel cukup banyak dan hampir semua yang kami temui ramah. Bagian reseption/front desk juga lancer berbahasa Inggris, tetapi pegawai di bagian restonya sebagian besar tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali. Sama-sekali. Saya jadi agak ‘kesusahan’ mempraktekkan kata-kata yang ingin saya sampaikan, termasuk bahasa isyarat ketika saya ingin memastikan mana yang mengandung pork, mana yang tidak. Hahaha.. mendadak kena virus pantomime. Padahal sebagian besar pelayan restonya terlihat masih sangat muda, tapi toh dengan bahasa isyarat pun mereka berusaha untuk melayani kami dengan baik.


Conclusion
Overall, dengan range harga 150.000 – 490.000 (kurs rate saat itu IDR 406), Saphaipae Hostel memang pantas untuk jadi salah satu pertimbangan akomodasi di Bangkok. Nyaman, fasilitas lengkap, pelayanan cukup menyenangkan, lokasi cukup strategis – hanya 5 menit dari Stasiun BTS Surasak, dan aman karena berseberangan dengan kantor polisi.

Happy travelling! :)

No comments:

Post a Comment