Akhirnya~ bikin review juga perjalanan ke Bangkok.. tahun lalu. Muehehe. Lebih baik terlambat lah ya daripada ga sama sekali. Mudah-mudahan aja review-an telat ini tetep bisa bermanfaat buat kalian yah :B
Jadi sebelum berangkat ke Bangkok, saya jadi gila browsing buat perencanaan yang seasik mungkin, baik buat bikin itinerary maupun cari tempat tinggal. Berdasarkan hasil browsing sana sini dan membandingkan sekitar 30
akomodasi di Bangkok, akhirnya saya dan teman-teman memutuskan tinggal di
Saphaipae Bangkok. Pilihan ini juga setelah mempertimbangkan beberapa
rekomendasi yang terpercaya, salah satunya Claudia Kaunang sebagai backpacker
sekaligus penulis buku perjalanan.
facilities
Berada di daerah Silom, Bangrak, Saphaipae Hostel berjarak sekitar 5
menit jalan kaki dari Stasiun BTS Surasak. Dari depan, Gedung berwarna kuning
ini sama sekali tidak terlihat memiliki tingkat hingga 8 lantai. Ternyata
karena bentuk bangunannya mengerucut, semakin ke atas semakin sedikit jumlah
kamar. Hmm, jarang-jarang ada hostel setinggi ini! (Apa gw-nya aja yang kurang
jauh jalannya? Mehe)
Desain interior Saphaipae Hostel unik. Begitu masuk hostel, kita akan
disambut pajangan khas seperti ‘potongan’ Tuk-Tuk nyaris sebesar ukuran real.
Di lantai dasar ini, selain lobby dengan
meja customer service, juga terdapat coffee shop & resto di sisi kanan dan
ruang bersama di sisi kiri. Ruang bersama ditata senyaman mungkin dengan
beradam sofa, rak buku, tv, pool table,
beberapa computer yang tersambung dengan wifi, dan beberapa alat permainan yang
bisa dimainkan bersama. Setiap lantai memiliki ciri khas tertentu yang
tergambar dari wallpaper dan
pajangannya. Dan hampir tiap lantai, kecuali lantai 8 yang merupakan lantai
untuk private room yang dilengkapi
dengan kamar mandi dalam, memiliki laundry
room, tv room dengan dvd rentals, dan shared bathroom. Di laundry
room, kita bisa menggunakan laundry
machines and dryers dengan membayar sejumlah koin atau memanfaatkan free charge
setrika pakaian. Shared bathroom yang
ada di ujung masing-masing lantai terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Bersih dan luas dengan jumlah kamar mandi yang memungkinkan kita tidak perlu
antri bahkan saat pagi sekalipun. Seperti toilet di mall ataupun hotel, di
depan bilik juga disediakan wastafel dan kaca, juga hair
dryer di salah satu ujung kamar mandi.
Rooms
Malam pertama saya di Bangkok, saya memilih tidur di 6 beds female dorm. Female dorm ini berada di lantai 2, which is ga ada pilihan lift untuk menuju ke sana. Saya sempat kebingungan karena lift ga mau naik ke atas, ternyata setelah bertanya ke ibu-ibu cleaning service yang bekerja malam itu, dengan bahasa Thai sekaligus bahasa isyarat menjelaskan bahwa lantai 2 hanya bisa diakses melalui tangga yang ada di samping sisi luar lift. Oh, baiklah. Saya ga merhatiin ada tangga disebelah. Hahaha jadi maluh. Untung perjalanan kali ini saya tetap memakai backpack, which is mempermudah saya meskipun harus naik tangga.
Malam pertama saya di Bangkok, saya memilih tidur di 6 beds female dorm. Female dorm ini berada di lantai 2, which is ga ada pilihan lift untuk menuju ke sana. Saya sempat kebingungan karena lift ga mau naik ke atas, ternyata setelah bertanya ke ibu-ibu cleaning service yang bekerja malam itu, dengan bahasa Thai sekaligus bahasa isyarat menjelaskan bahwa lantai 2 hanya bisa diakses melalui tangga yang ada di samping sisi luar lift. Oh, baiklah. Saya ga merhatiin ada tangga disebelah. Hahaha jadi maluh. Untung perjalanan kali ini saya tetap memakai backpack, which is mempermudah saya meskipun harus naik tangga.
Female dorm yang berisi 3 pasang tempat tidur tingkat dan 6
loker sedang ini tidak terasa sempit. Kasurnya tebal dan empuk lengkap dengan
bantal dan selimut. Yang terpenting lagi, di masing-masing tempat tidur
disediakan bed lamp, 2 buah colokan
listrik, dan kotak untuk tempat hp. Yippey ga perlu deh berebut colokan!
Keesokan harinya, saya harus pindah ke private room untuk 2 orang dengan shared bathroom. Tapi karena ternyata kamar yang kami pesan sudah
habis, mereka menggantinya dengan kamar yang lebih besar, yaitu kamar untuk 4
orang. Yah, kami sih ga ada masalah – malah seneng aja, secara dapat private room lebih besar. Alhamdulillah
:) Kamar ini tepat ada disalah satu sudut dengan jendela di kedua sisi. Yeap,
bisa lihat 2 sisi pemandangan luar hotel dari sini meskipun hanya di lantai 3.
Meskipun kamar ini hanya berisi 4 kasur dan 4 medium locker, luasnya melebihi luas kamar untuk 6 orang. Di private dorm disediakan gantungan baju
sederhana, handuk, dan cermin kecil. Wah tahu dapat kamar dengan 4 beds begini, mending travelmate saya lainnya, mbak Dini, jadi
satu kamar di sini aja. Hehehe. Tapi apadaya, mba Dini sudah terlanjur pesan private room with bathroom ensuite.
Di private room with bathroom
ensuite yang ada di lantai 8 ini sih sudah masuk standar kamar hotel.
Selain kamar mandi yang dilengkapi dengan watafel, handuk, hair dryer, dan toiletries, kamar
ini juga dilengkapi dengan meja-kursi dan tv (yah meskipun tv-nya sempat
bermasalah karena ga bisa menyala), telepon, brangkas, lemari es, dan pemanas
air. Dan untuk breakfast, penghuni
kamar ini juga memiliki pilihan menu yang berbeda. Lengkap! Yah, dari sisi
harga memang dibandingkan dengan dorm atau
bahkan private room with shared bathroom memang
berbeda jauh. Niatnya, mbak Dini akan pakai kamar ini bersama salah seorang travelmate kami lainnya yang mendadak
batal ikut. Semua fasilitas akhirnya dinikmatin sendiri aja deh.. Hehehe.
Staffs
Pegawai di Saphaipae Hostel cukup banyak dan hampir semua yang kami
temui ramah. Bagian reseption/front desk juga lancer berbahasa Inggris, tetapi
pegawai di bagian restonya sebagian besar tidak bisa berbahasa Inggris sama
sekali. Sama-sekali. Saya jadi agak ‘kesusahan’ mempraktekkan kata-kata yang
ingin saya sampaikan, termasuk bahasa isyarat ketika saya ingin memastikan mana
yang mengandung pork, mana yang
tidak. Hahaha.. mendadak kena virus pantomime. Padahal sebagian besar pelayan
restonya terlihat masih sangat muda, tapi toh dengan bahasa isyarat pun mereka
berusaha untuk melayani kami dengan baik.
Conclusion
Overall, dengan range
harga 150.000 – 490.000 (kurs rate
saat itu IDR 406), Saphaipae Hostel memang pantas untuk jadi salah satu
pertimbangan akomodasi di Bangkok. Nyaman, fasilitas lengkap, pelayanan cukup
menyenangkan, lokasi cukup strategis – hanya 5 menit dari Stasiun BTS Surasak,
dan aman karena berseberangan dengan kantor polisi.Happy travelling! :)
No comments:
Post a Comment