Pages

Friday 23 May 2014

Steak Kambing ala Kambing Bakar Cairo


Jarum jam dinding semakin mendekat ke arah angka 5 dan 12, sudah lewat hampir satu jam dari jam kantor. Sebagian teman-teman kantor sudah menempelkan jarinya di finger print dan bergegas pulang. Saya masih berdiam diri di depan meja sambil mengutak-atik laporan selang-seling dengan browsing.

Tiba-tiba suara teman kantor memanggil, “Cibull, sini deh.. Aku restuin kamu sama si anu”. “Hemh??”, balas saya sambil sadar ga sadar pasang muka shock-pahit setelah beranjak mendatangi mejanya dan ternyata digodain begitu.

“Hahaha… ngambing yuk! Yuuukk! Enak banget deh kambing bakar”, katanya.
“Hmm.. ayok aja. Kapan?”, tanya saya.
Dan yang lain pada sorak,”Tuh.. kaan, kalo ngajak Cibul soal makanan mah gampang banget”. Ah sial, berasa dijebak tes kerakusan. Kan jadi maluh.. *belagak malu malu kucing*
“Yaaiiiyy! Sekarang yuk, siap-siap yah, aku udah laper banget! Aaah akhirnya. Oke!”, katanya girang sambil peluk sana sini. Saya sendiri meskipun masih flustered akhirnya manut aja beberes tas.

Karena lokasinya yang ga jauh dari kantor dan sudah pesan taksi, dalam beberapa menit kami sampai di depan resto Kambing Bakar Cairo, dengan pasukan tambahan yang ga disengaja karena mood-nya tiba-tiba berubah.

Lokasi Kambing Bakar Cairo ini ga terlalu terlihat dari depan jalan raya, tapi untuk menuju ke sini sama sekali ga sulit. Cukup belok sedikit dari Jalan Raya Melawai, tepat di sebelah d’Solo. Seperti kebanyakan resto lainnya, resto ini menyediakan tempat makan di sisi luar ruangan (outdoor) dan di dalam ruangan (indoor) sebagai non smooking area. Awalnya kami memilih di luar karena terasa lebih sejuk dan santai, tapi karena hujan deras yang tiba-tiba mengguyur Jakarta hingga membuat suara kami tenggelam di dalamnya, akhinya kami memutuskan untuk pindah ke dalam ruangan. Lalalala suara kami muncul lagi. Bagian indoor didominasi dengan warna-wana kayu dengan tempat duduk yang terbuat dari rotan. Lampu-lampu gantung yang agak sendu membuat suasananya cukup cozy tanpa mengganggu pemandangan saat makan.


Begitu duduk, dengan sigap mereka langsung menyodori menu book. Tidak terlalu banyak menunya, tapi semuanya serba kambing. Menu utamanya tentu saja kambing bakar. Pilihannya ala steak daging sapi: 250 gr, 350 gr dan 500 gr. Masing-masing ada 3 pilihan, mau bagian punggung, iga atau paha. Bagi yang suka agak berlemak, menu iga kambing bakar bisa jadi pilihan. Sedangkan bagian punggung dan paha bagi yang menghindari lemak. Setelah capcipcup, akhirnya saya dan Anik memesan Paha Kambing Bakar Cairo 250 gr, sedangkan mba Ika memilih Iga Kambing Bakar Cairo 350 gr. Untuk minumnya, kami memesan menu standar: sweet ice tea dan lemon tea.

Complementary dish, Sweet Ice Tea (IDR 9,5k) and Lemon Tea (IDR 16k)

Menu pertama yang terhidang adalah minuman dan complementary dish (sambal kecap, potongan timun dan tomat). Selang sekitar 6-10 menit kemudian, crrrssshhh~ hidangan utama kami datang di atas hotplate ala steak dengan suara yang menggoda. Ukuran 250 gr ternyata tidak terlalu besar untuk dimakan begitu saja, akhirnya saya memesan nasi. Dasar orang Indonesia, kalo belum ketemu nasi berasa belum makan. Selain itu sih saya khawatir kenyang sementara, sejam kemudian keroncongan lagi kan gawat. Hehehe.

Paha Kambing Bakar Cairo 250gr (IDR 54k)
Iga Kambing Bakar Cairo 350gr (IDR 72k)

Seperti namanya, Paha Kambing Bakar disajikan dalam bentuk paha utuh berbumbu lengkap dengan tulang kakinya. Saya segera memotong dan mencocolnya ke sambal kecap. Hmm.. dagingnya memang tidak terlalu empuk, terasa kaya serat dan ‘bau kambing’nya tidak ada sama sekali. Enak. Saya yakin bagi yang tidak menyukai kambing pun pasti akan menyukai kambing bakar yang satu ini. 

Menu paha lebih kaya daging dibandingkan punggung ataupun iga dan terasa benar-benar tanpa lemak. Tapi bagi saya yang menyukai daging agak ‘basah’, mungkin lain kali harus mencoba menu iga, karena paha kambing ini meskipun rasanya enak, agak terasa ‘kering’ bagi saya. Masalah selera aja sih ya. Oh iya, buat saya derajat keenakannya naik banget ketika dimakan dengan nasi hangat dan sambal kecapnya yang cukup pedas. Hmmm~ Sampai-sampai tanpa disadari kami bertiga hilang suara karena keasikan dengan kambing bakar kami :D


Selesai makan, kami masih juga terjebak di dalam ruangan karena hujan yang tidak kunjung berhenti. Sampai lewat waktunya sholat magrib. Ternyata resto ini juga menyediakan mushola yang layak, bukan ala kadarnya, lengkap dengan alat sholat hingga Alquran, di lantai atas. Tidak jauh berbeda dengan resto di lantai bawah, lantai atas pun juga di dominasi dengan elemen kayu. Kami melanjutkan dinner hari ini dengan ngobrol kesana kemari sambil menunggu hujan reda. Alhamdulillah, kenyangnya pas, energinya cukup buat ngobrol sampai malam dan lari-larian menerobos hujan gerimis untuk mencari taksi.  

Well, have a nice dinner :)

PS: Oiya, Kambing Bakar Cairo juga punya special promo buat yang ulang tahun. Kambing Bakar Cairo 250gr (back) for free! Tinggal nunjukin ID aja. Enjoy!


Location
Kambing Bakar Cairo
Jl. Sambas III No. 126, Melawai
(Belakang Inul Vista)
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Phone: 021-33335050

Opening Hours 
Monday – Sunday 11.00 – 23.00

No comments:

Post a Comment