Berawal dari Korama (drama Korea) sampai akhirnya suka musik, makanan, budaya, semuanya. Yes, saya memang salah satu dari pecinta hal-hal berbau Korea. Tapi bagaimana pun, bukan berarti saya ga cinta tanah air sendiri. I still love Indonesia. Aheyy! *kibasponi*
Someday, hati saya tiba-tiba kesetrum: kangen makan masakan Korea. Saya jadi ingat punya voucher diskon salah satu restauran Korea dari salah satu discount website, cukup dekat juga dari kantor – Chaesundang Shabushabu Brand Story. Akhirnya sepulang kantor, kami - saya, Lulu, Annisa, Puspa, dan Luwi – langsung tancap gas ke Gandaria City. Di mall ini memang cukup banyak ragam restauran Asia. Sebelumnya saya pernah mencoba masakan Korean di Ccozy & Friends, yang konsepnya lebih ke versi cafe daripada ke family resto.
Tampilan Chaesundang terkonsep sebagai restauran
keluarga dengan nuansa cokelat dan hijau, namun menurut pendapat saya, tidak
terlalu kental ‘hawa’ Korea-nya. Begitu kami masuk, pelayan dengan sigap menyambut,
mempersilahkan duduk, dan memberikan menu
book. Kami lihat sekilas menu yang ditawarkan, sebagian besar merupakan
menu shabu-shabu dan bulgogi. Tetapi karena kami datang dengan Voucher Paket 3 (4 Main Course, free 4 flow Korean Tea, dan 4 fresh fruit – 110k),
akhirnya kami memesan menu pilihan yang sudah ditetapkan terlebih dulu. Ada 4
main course yang ditawarkan (sesuai dengan voucher), yaitu Bibimbap, Kimchi Fried Rice,
Capjae, Kimbab. Semuanya menyerahkan pilihan ke saya karena belum pada ngeh
makanannya, nyehehe.. nah saya juga bingung seleranya kan beda-beda. Alih-alih
memilihkan menu, akhirnya saya jelaskan satu-satu menunya, dan berakhir minta pesan
semua menu voucher untuk dimakan bersama. Hhaha.. Dasar!
Seperti biasa, minuman datang lebih awal. Oia, untuk minumnya, ternyata ga cuma Hot/Cold Korean Tea (15k), ada Applery yang ternyata merupakan pasangan salah satu main menu (saya lupa yang mana ). Ini seger banget, kami berlima suka nih minuman. Tapi yang bikin agak kecewa karena ga ada side dish-nya. Kalau di restaurant Korea yang khas biasanya side dish-nya bejibun, udah mulai berasa kenyang duluan sebelum main menu-nya datang. Hehehe.. Entah memang standar di sini side dish-nya cuma kimchi atau karena kita pakai paket voucher.
Seperti biasa, minuman datang lebih awal. Oia, untuk minumnya, ternyata ga cuma Hot/Cold Korean Tea (15k), ada Applery yang ternyata merupakan pasangan salah satu main menu (saya lupa yang mana ). Ini seger banget, kami berlima suka nih minuman. Tapi yang bikin agak kecewa karena ga ada side dish-nya. Kalau di restaurant Korea yang khas biasanya side dish-nya bejibun, udah mulai berasa kenyang duluan sebelum main menu-nya datang. Hehehe.. Entah memang standar di sini side dish-nya cuma kimchi atau karena kita pakai paket voucher.
Ga lama kemudian menu pertama, Bibimbap, datang. Bibimbap adalah nasi campur ala Korea yang
terdiri dari nasi, tumis sayuran dan daging, gochujang (pasta cabai), taburan
wijen, dan telur (umumnya telur mentah) yang disajikan dengan hot (stone) pot. Begitu datang, seluruh
isinya cepat-cepat dicampur hingga rata. Di bagian bawah akan muncul nasi yang
sedikit berkerak karena panas dan muncul aroma wijen yang khas. Rasanya pedas,
manis, dengan sedikit crunchy dari
kerak nasi dari bagian dasar mangkuk. Hm.. Bibimbap memang salah satu menu Korea
kesukaan saya, dan ternyata teman-teman ini juga pada suka. Mereka sampai
pengen pesan lagi. Yah, semangkok porsi satu orang begitu, langsung habis deh
dalam sekejap.
Menu selanjutnya, Kimchi Fried Rice atau Nasi Goreng Kimchi. Dari penampilannya ga jauh berbeda dengan nasi goreng pada umumnya, disajikan dengan telur mata sapi, timun, selada, dan tomat. Hanya saja rasanya ada sedikit asam pedas khas Kimchi.
Bersamaan dengan Kimchi Fried Rice, menu ketiga yang kami pesan adalah Capjae. Menu ini berbeda dengan capjae yang ada di Indonesia pada
umumnya. Capjae lebih mirip seperti bihun goreng yang dimasak dengan sayuran
dan daging. Rasanya cenderung manis dan bihunnya sangat kenyal. Last but not least, Kimbab, terdiri dari kata Kim
dan Bab. Kim yaitu lembaran rumput laut yang dikeringkan atau biasa dikenal dengan
nama Nori di Jepang, dan Bab berarti
nasi. Jadi Kimbab adalah nasi (yang digulung) dengan lembaran rumput laut, atau
Sushi ala Korea. Tapi menurut saya, rasanya agak berbeda dengan sushi ala
Jepang. Mungkin agak mirip dengan sushi yang paling sederhana dengan sayuran
dasar seperti wortel, lobak, timun, dan daging di-wrap dengan nasi dan kim (nori). Over all, banyak yang vote Bibimbap
dan Capjae. Saya sendiri jelas,
paling sreg sama Bibimbap-nya. It isn’t the best, but still yumm..,
tapi ga puas karena bisa icip dikit-dikit aja. Hehe..
Okay, selesai? Weits, belum. Karena 4 porsi wajar ini dimakan berlima,
perut kami masih berontak. Heheh, akhirnya minta menu book lagi dan memesan
Shabu-Shabu. Ada berbagai macam paket Shabu-Shabu yang ditawarkan dengan range harga yang lebar, mulai dari under
Rp. 50.000 sampai lebih dari Rp. 500.000. Karena cuma sebagai pelengkap perut
yang masih setengah terisi, akhirnya kami pesan 2 paket Easy B – Spicy Mushroom Shabu (60k). Paket Spicy Mushroom Shabu ini berisi daging, sayuran, dan pastinya
jamur. Di paket ini sudah termasuk nasi, kimchi, dan ice/hot Korean Tea. Eniwei,
kimchinya enak juga, terasa masih segar dan asamnya pas. Pelayannya ramah dan
sabar meladeni kami yang cukup brutal dan riang gembira (read: heboh). Semua bahan yang masih mentah dan segar langsung
terhidang di meja. Terlihat sangat menggugah selera. Hmm.. Mereka lalu
menawarkan untuk dilayani atau self-service. Ga mau repot, akhirnya kami minta
disiapkan shabu-shabunya ~(’▽’ ~) (~’▽’)~. Bahan-bahan yang terlihat sangat
banyak tadi langsung hilang ditelan air mendidih. Hhaha ya iyalah ya, kempes
semua. Rasanya asam manis sedikit pedas, hmm.. kenyang dan puas sudah. Dengan
menu-menu diatas, plus tax, kami
berlima menghabiskan sekitar Rp. 270.000
Location
Chaesundang
Restaurant
Gandaria City Mall, Ground Floor MG-07
Kebayoran Lama
Jakarta Selatan
Telp : 021-29053303 / 0818133532
Opening
Hours
Monday – Saturday 10.00 – 22.00 WIB
No comments:
Post a Comment