Perjalanan backpacking kemarin memang membawa banyak cerita dan hal-hal baru yang terlihat secara nyata, bukan lagi sekedar hasil browsing di internet atau media lainnya. Salah satu hal yang mencolok adalah mass transportation dan public regulation. Bukan bermaksud membanding-bandingkan, karena kalau dibandingkan dengan negara tetangga untuk urusan yang satu ini memang agak.. hmm.. ya begitulah. Butuh banya(aaa)k perbaikan .
Hari ini kebetulan ada rencana untuk jalan ke daerah
Fatmawati lanjut ke Museum Nasional Indonesia di Jalan Merdeka (seberang Monas
– Monumen Nasional). Dari Terminal Blok M sudah merasa ada yang berbeda.
Terminalnya kali ini terlihat lebih rapi dan terasa jauh lebih sepi dari
biasanya, apalagi weekend seperti sekarang ini. Sepertinya sedang digalakan
peraturan baru. Hm..bukan peraturan baru juga, mungkin lebih tepatnya
menggalakkan dengan lebih sungguh-sungguh (dan penuh dengan kedisiplinan) peraturan
yang sudah ada. Tsahh..
(Hampir) Ga ada lagi tumpukan ga beraturan bus-bus kopaja,
(hampir) semua bus langsung masuk ke jalurnya masing-masing, begitupun
penumpangnya yang sebagian besar sudah menunggu di tempat yang disediakan.
Bapak pengatur lalu lintas terminal kali ini lebih tegas, ada juga petugas yang
koar-koar pakai mikrofon untuk mengatur lalu lintas, bahkan suka langsung
menggertak nama bus yang bandel. Bagi yang bandelnya ga ketulungan, keukeuh
melanggar peraturan, dari pengumuman si petugas sih bisa-bisa bus kopajanya di
sita. Well, so far it works! Meskipun sopir kelihatan jengkel karena ga bisa
mengangkut orang yang lebih banyak seperti biasanya dengan ngetem lama-lama.
Sedangkan saya si penumpang sih seneng-seneng aja. Ehehe.. ^^v Semoga bukan
jadi trend macam potongan rambut yang
tiap tahunnya ganti model-ganti warna, tetapi lebih ke trend jeans yang eksis sepanjang masa *teteup dikaitkin sama
fashion*
Update:
Sayang, ternyata ga berlangsung lama. Beberapa minggu kemudian saya kembali berkali-berkali sudah kembali suka-suka. Dan ga ada lagi tuh suara garang dalam pengeras suara dan polisi yang super disiplin. Sayang..
Update:
Sayang, ternyata ga berlangsung lama. Beberapa minggu kemudian saya kembali berkali-berkali sudah kembali suka-suka. Dan ga ada lagi tuh suara garang dalam pengeras suara dan polisi yang super disiplin. Sayang..
No comments:
Post a Comment